Menurut wikipedia, masyarakat adalah
sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem, dimana sebagian besar interaksi
terjadi antar individu dalam kelompok tersebut. Sekelompok manusia dapat
dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan,
sistem/aturan yang sama. Karena jika tidak ada pemikiran,perasaan,sistem yang
sama akan terjadi perpecahan dan diskriminasi.
masyarakat menurut jenisnya atau tipenya yang secara
umum dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a.
Masyarakat tradisional (sederhana) dan masyarakat
modern.
b.
Masyarakat
pedesaan dan masyarakat perkotaan.
A. Masyarakat Desa (Rural Society)
Secara awam masyarakat desa sering diartikan sebagai
masyarakat tradisional dari masyarakat primitif (sederhana). Namun pandangan
tersebut sebetulnya kurang tepat, karena masyarakat desa adalah masyarakat yang
tinggal di suatu kawasan, wilayah, teritorial tertentu yang disebut desa.
Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat. yang menguasaan ipteknya
rendah sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Memang tidak dapat
dipungkiri masyarakat desa dinegara sedang berkembang seperti Indonesia,
ukurannya terdapat pada masyarakat desa yaitu bersifat tradisional dan hidupnya
masih sederhana, karena desa-desa di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh
budaya asing/luar yang dapat mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya.
Adapun ciri-ciri masyarakat desa antara lain :
- Anggota
komunitas kecil
- Hubungan
antar individu bersifat kekeluargaan
- Sistem
kepemimpinan informal
- Ketergantungan
terhadap alam tinggi
- Religius
magis artinya sangat baik menjaga lingkungan dan menjaga jarak dengan
penciptanya, cara yang ditempuh antara lain melaksanakan ritus pada
masa-masa yang dianggap penting misalnya saat kelahiran, khitanan,
kematian dan syukuran pada masa panen, bersih desa.
- Rasa
solidaritas dan gotong royong tinggi
- Kontrol
sosial antara warga kuat
- hubungan
antara pemimpin dengan warganya bersifat informal
- Pembagian
kerja tidak tegas, karena belum terjadi spesialisasi pekerjaan
- Patuh
terhadap nilai-nilai dan norma yang berlaku di desanya (tradisi)
- Tingkat
mobilitas sosialnya rendah
- Penghidupan
utama adalah petani.
B. Masyarakat Perkotaan (Urban Society)
Masyarakat
perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih
ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda
dengan masyarakat pedesaan. Membahas masyarakat perkotaan
sebetulnya tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat desa karena antara desa
dengan kota ada hubungan konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala sosial yang
dinamakan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa kekota. Masyarakat
perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat
heterogen dan majemuk karen terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan
datang dari berbagai ras, etnis, dan agama.
Mereka
datang ke kota dengan berbagai kepentingan dan melihat kota sebagai tempat yang
memiliki stimulus (rangsangan) untuk mewujudkan keinginan. Maka tidaklah aneh
apabila kehidupan di kota diwarnai oleh sikap yang individualistis karena
mereka memiliki kepentingan yang beragam. Lahan pemukiman di kota relatif
sempit dibandingkan di desa karena jumlah penduduknya yang relatif besar maka
mata pencaharian yang cocok adalah disektor formal seperti pegawai negeri,
pegawai swasta dan di sektor non-formal seperti pedagang, bidang jasa dan
sebagainya. Sektor pertanian kurang tepat dikerjakan di kota karena luas lahan
menjadi masalah apabila ada yang bertani maka dilakukan secara hidroponik.
Kondisi kota membentuk pola perilaku yang berbeda dengan di desa, yaitu serba
praktis dan realistis.
Ciri-ciri masyarakat kota (urban) antara lain :
- Kehidupan
keagaam berkurang, karena cara berpikir yang rasional dan cenderung
sekuler
- Sikap
mandiri yang kuat dan tidak terlalu tergantung pada orang lain
sehingg cenderung individualistis
- Pembagian
kerja sangat jelas dan tegas berdasarkan tingkat kemampuan/ keahlian
- Hubungan
antar individu bersifat formal dan interaksi antar warga berdasarkan
kepentingan.
- Sangat
menghargai waktu sehingga perlu adanya perencanaan yang matang.
- Masyarakat
cerderung terbuka terhadap perubahan didaerah tertentu (slum)
- Tingkat
pertumbuhan penduduknya sangat tinggi
- Kontrol
sosial antar warga relatif rendah
- Kehidupan
bersifat non agraris dan menuju kepada spesialisasi keterampilan
- Mobilitas
sosialnya sangat tinggi karena penduduknya bersifat dinamis,
memamanfaatkan waktu dan kesempatan, kreatif, dan inovatif.
Perbedaan Dari Berbagai Segi
1. Segi Agama
Masyarakat pedesaan dikenal sangat religious. Artinya, dalam keseharian
mereka taat menjalankan ibadah agamanya. Secara kolektif, mereka juga
mengaktualisasi diri ke dalam kegiatan budaya yang bernuansa keagamaan.
Misalnya tahlilan, rajaban, jumat kliwon, dan lain-lain. Sedangkan
Kehidupan keagamaan di kota berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan
karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
2. Segi Sosial
Masyarakat desa sangat mengutamakan social life nya. Mereka bergotong
royong melakukan hal tanpa ada unsur uang/materi. Namun karena masyarakat kota
yang syarat akan materi jadi segala sesuatu yang dilakukan atas dasar materi
untuk kepentingan diri sendiri.
3. Segi Lingkungan Alam
Masyarakat pedesaan berhubungan kuat dengan alam, disebabkan oleh lokasi
geografinya di daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak
ditentukan oleh kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam, seperti dalam
pola berpikir dan falsafah hidupnya. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di
kota, yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
4.
Segi Pekerjaan
Pada umumnya atau kebanyakan mata pencaharian daerah pedesaan adalah
bertani dan berdagang sebagai pekerjaan sekunder. Namun di masyarakat
perkotaan, mata pencaharian cenderung menjadi terspesialisasi, dan spesialisasi
itu sendiri dapat dikembangkan.
5. Segi Kepadatan Penduduk
Penduduk desa kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan dengan kepadatan
penduduk kota. Kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan
dengan klasifikasi dari kota itu sendiri.
6. Homogenitas dan Heterogenitas
Homogenitas atau persamaan dalam ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa,
kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku sering nampak pada masyarakat pedesaan
bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya, penduduk
heterogen terdiri dari orang-orang dengan macam-macam subkultur dan kesenangan,
kebudayaan, dan mata pencaharian.
Hubungan Desa & Kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama
sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan uang erat, bersifat
ketergantungan, karena saling membutuhkan
Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan
pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di
kota.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang
desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg
dibutuhkan oleh orang desa.
Salah satu
bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
a. Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan
adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota
yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah
masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari
desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses
terjadinya masyarakat perkotaan.(soekanto,1969:123 )
o
Sebab-sebab
Urbanisasi
1.
Faktor-faktor yang mendorong penduduk
desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
2.
Faktor-faktor yang ada dikota yang
menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)
Hal
– hal yang termasuk push factor antara lain :
1.
Bertambahnya penduduk sehingga tidak
seimbang dengan persediaan lahan pertanian
2.
Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh
produk industri modern.
3.
Penduduk desa, terutama kaum muda,
merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu
cara hidup yang monoton.
4.
Didesa tidak banyak kesempatan untuk
menambah ilmu pengetahuan.
5.
Kegagalan panen yang disebabkan oleh
berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga
memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
Hal
– hal yang termasuk pull factor antara lain :
1.
Penduduk desa kebanyakan beranggapan
bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih
mudah untuk mendapatkan penghasilan
2.
Dikota lebih banyak kesempatan untuk
mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
3.
Pendidikan terutama pendidikan lanjutan,
lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
4.
Kota dianggap mempunyai tingkat
kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam
kultur manusianya.
5.
Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan
diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi
sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ).
Dampak
Urbanisasi
ü Dampak Positif
Urbanisasi
1.
Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di
kota
2.
Mengurangi jumlah pengangguran di desa
3.
Meningkatkan taraf hidup penduduk desa
4.
Kesempatan membuka usaha-usaha baru di
kota semakin luas
5.
Perekonomian di kota semakin berkembang
ü Dampak Negatif
Urbanisasi
1.
Berkurangnya tenaga terampil dan
terdidik di desa
2.
Produktivitas pertanian di desa menurun
3.
Meningkatnya tindak kriminalitas di kota
4.
Meningkatnya pengangguran di kota
5.
Timbulnya pemukiman kumuh akibat
sulitnya mencari perumahan
6.
Lalu lintas di kota sangat padat,
sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas
0 comments:
Posting Komentar