Minggu, 27 November 2016

Peranan Lingkungan (Keluarga, Masyarakat dan Media Massa) dalam Pembentukkan Karakter Individu


I.            Individu, Keluarga dan Masyarakat
Pengertian individu

Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil. Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
Pengertian Keluarga


Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998). Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis).
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
·         Unit terkecil dari masyarakat
·         Terdiri atas 2 orang atau lebih
·         Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
·         Hidup dalam satu rumah tangga
·          Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
·         Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
·         Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masin 
·         Diciptakan mempertahankan suatu kebudayaan


Pengertian Masyarakat


Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.

Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
·         menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
·         menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
·         Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
·         Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah :
·         Kumpulan sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama
·         Kesatuan sosial yang mempunyai hubungan erat
·         Kumpulan individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup lama.



II.            Hak  Dan  Kewajiban  Individu  dalam  Masyarakat


Hak ialah suatu yang merupakan milik atau dapat dimiliki oleh seseorang sebagai manusia. Hak ini dapat dipenuhi dengan memenuhinya atau dapat juga hilang seandainya pihak yang berhak merasa rela apabila haknya tidak dipenuhi.

Kewajiban ialah hal-hal yang wajib dilakukan atau diadakan oleh seorang dari luar dirinya untuk memenuhi hak dari pihak yang lain.Yang dapat menentukan individu memiliki hak dan kewajiban adalah norma yang dianut, adat istiadat yang mentradisi dan agama yang diyakini.

      Ada dua bentuk hak yang sangat mendasar, yang dapat dimiliki oleh individu :
1.      Hak asasi yang bersifat natural, seperti hak untuk hidup, hak untuk merdeka, hak untuk mendapatkan kehormatan. Hak-hak tersebut yang menyebabkan manusia memperoleh kebebasan pada kurun waktu yang panjang
2.      Hak asasi yang bersifat umum, yaitu hak persamaan. Diperlukan seorang individu dalam kedudukannya sebagai individu dalm suatu masyarakat. Dalam hak persamaan tidak terdapat sifat diskriminasi golongan, jenis, bahasa, agama, pandangan politik, asal negara, tingkat sosial, kelahiran.

Adapun kewajiban individu didalam masyarakat adalah melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya dengan cara menghormati hak-hak masyarakat. Jika seseorang memiliki hak untuk dihargai, dirinya juga harus menghargai orang lain. Jika seseorang memiliki hak untuk hidup tenang, dirinya juga harus menjaga ketenangan, demikian seterusnya.

III.            Hubungan Individu, Keluarga dan Masyarakat
Individu barulah dikatakan sebagai individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya itu diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Satuan-satuan lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdiri dari keluarga, lembaga, komunitas dan masyarakat.

1.            Hubungan individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan.
Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.

2.     Hubungan individu dengan lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh manusia karena norma-norma itu memberikan keuntungan bagi mereka.
Individu memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk kepribadian. Keindividuan dalam lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai direktur, ketua dan sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaannya.

3.      Hubungan individu dengan komunitas
Komunitas dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang memiliki teritorial terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal dan keorganisasian tata kehidupan bersama.
Komunitas mencakup individu, keluarga dan lembaga yang saling berhubungan secara independen.

4.      Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu. Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih mengutamakan hak masyarakat.

IV.            Peran Lingkungan Sekitar dalam Pembentukan Individu

1.    Peranan keluarga
Sebagai sistem sosial terkecil, keluarga memiliki pengaruh luar biasa dalam hal pembentukan karakter suatu individu.   Keluarga menjalankan peranannya sebagai suatu sistem sosial yang dapat membentuk karakter serta moral seorang anak. Keluarga tidak hanya sebuah wadah tempat berkumpulnya ayah, ibu, dan anak. Sebuah keluarga sesungguhnya lebih dari itu. Keluarga merupakan tempat ternyaman bagi anak. Berawal dari keluarga segala sesuatu berkembang. Kemampuan untuk bersosialisasi, mengaktualisasikan diri, berpendapat, hingga perilaku yang menyimpang.
Keluarga merupakan tempat pertama anak-anak mendapat pengalaman dini langsung yang akan digunakan sebagai bekal hidupnya dikemudian hari. Peranan keluarga bukan saja berupa peranan-peranan yang bersifat intern antara orang tua dan anak, serta antara yang anak satu dengan anak yang lain. Keluarga juga merupakan medium untuk menghubungkan kehidupan anak dengan kehidupan di masyarakat, dengan kelompok-kelompok sepermainan, lembaga-lembaga sosial seperti lembaga agama, sekolah dan masyarakat yang lebih luas.
Keluarga berfungsi sebagai miniatur masyarakat yang mensosialisasikan nilai-nilai atau peran-peran hidup dalam masyarakat yang harus dilaksanakan oleh para anggotanya. Dalam keluarga, orang tua mencurahkan perhatian untuk mendidik anaknya agar anak tersebut memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar melalui penanaman disiplin sehingga membentuk kepribadian yang baik bagi si anak.
Bila seorang anak dibesarkan pada keluarga pembunuh, maka ia akan menjadi pembunuh. Bila seorang anak dibesarkan melalui cara-cara kasar, maka ia akan menjadi pemberontak. Akan tetapi, bila seorang anak dibesarkan pada keluarga yang penuh cinta kasih sayang, maka ia akan tumbuh menjadi pribadi cemerlang yang memilki budi pekerti luhur. Keluarga sebagai tempat bernaung, merupakan wadah penempaan karakter individu.
Perkembangan moral anak akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana lingkungan keluarganya. Karenaya, keharmonisan keluarga menjadi sesuatu hal mutlak untuk diwujudkan, misalnya suasana rumah. Ketika keikhlasan, kejujuran dan kerjasama kerap diperlihatkan oleh masing-masing anggota keluarga dalam hidup mereka setiap hari, maka hampir bisa dipastikan hal yang sama juga akan dilakukan anak bersangkutan.
Sebaliknya, anak akan sangat sulit menumbuhkan dan membiasakan berbuat dan bertingkah laku baik manakala di dalam lingkungan keluarga (sebagai ruang sosialasi terdekat, baik fisik maupun psikis) selalu diliputi dengan pertikaian, pertengkaran, ketidakjujuran, kekerasan, baik dalam hubungan sesama anggota keluarga ataupun dengan lingkungan sekitar rumah.
Demikian pula status sosio – ekonomi. Status sosio-ekonomi, dalam banyak kasus menjadi sangat dominan pengaruhnya. Ini sekaligus menjadi latar mengapa anak-anak tersebut memutuskan terjun ke jalanan. Namun selain faktor tersebut (ekonomi), masih ada penyebab lain yang juga akan sangat berpengaruh mengapa anak memutuskan tindakannya itu, yakni peranan lingkungan rumah, khususnya peranan keluarga terhadap perkembangan nilai-nilai moral anak, dapat disingkat sebagai berikut :
1.      Tingkah laku orang di dalam (orangtua, saudara-saudara atau orang lain yang tinggal serumah) berlaku sebagai suatu model kelakuan bagi anak melalui peniruan-peniruan yang dapat diamatinya.
2.      Melalui pelarangan-pelarangan terhadap perbuatan-perbuatan tidak baik, anjuran-anjuran untuk dilakukan terus terhadap perbuatan-perbuatan yang baik misalnya melalui pujian dan hukuman.
3.      Melalui hukuman-hukuman yang diberikan dengan tepat terhadap perbuatan-perbuatan yang kurang baik atau kurang wajar diperlihatkan, si anak menyadari akan kerugian-kerugian atau penderitaan-penderitaan akibat perbuatan-perbuatannya.

Hal hal yang membentuk kepribadian individu dalam lingkungan keluarga:
a.      Kualitas Hubungan Orang Tua-Anak
Seiring dengan perubahan-perubahan yang dialami anak usia SD, pola dan bentuk hubungan orang tua-anak mengalami perubahan. Perilaku orang tua lazimnya semakin memberi kesempatan kepada anak untuk berbuat secara lebih mandiri.
Pada saat anak memasuki SD, berbagai kemampuan dan keterampilan lebih banyak lagi dikuasai oleh anak. Sekarang anak lazimnya sudah dapat makan, buang air besar, dan berpakaian sendiri. Selain itu, ia juga mulai menampakkan minat-minat dan acara kegiatannya sendiri yang kadang-kadang tidak terikat lagi dengan acara orang tua.
b.      Gaya Pengasuhan Orang Tua Dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Anak
Gaya pengasuhan orang tua (parenting style) adalah cara-cara orang tua berinteraksi secara umum dengan anaknya, dalam hal ini banyak macam kalsifikasi  yang dapat dilakukan, salah satunya adalah sebagai berikut : otoriter, permisif, dan otoritatif.
c.       Persoalan-persoalan keluarga dan pengaruhnya terhadap perkembangan anak.
Dinamika kehidupan yang terus berkembang membawa konsekuensi-konsekuensi tertentu terhadap kehidupan keluarga. Banyaknya tuntutan kehidupan yang menerpa keluarga serta bergesernya nilai-nilai dan pandangan tentang fungsi dan peranan anggota keluarga  menyebabkan terjadinya berbagai perubahan mendasar tentang kehidupan keluarga.
Terlepas dari bentuk dan wujud perubahan-perubahan yang terjadi, pergeseran-pergeseran tersebut membuat semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dialami keluarga yang pada gilirannya akan memberikan dampak tertentu terhadap perkembangan anak. Untuk dapat berkembang secara sehat dan sejalan dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat, dengan sendirinya anak perlu melakukan penyesuaian. Permasalahan utama keluarga yang lazim dialaminya, yakni masalah orang tua yang bekerja dan perceraian.
2.    Lingkungan Sekolah

Sekolah telah menjadi bagian dari kehidupan anak-anak. Mereka di sekolah bukan hanya hadir secara fisik, melainkan mengikuti berbagai kegiatan yang telah dirancang dan diprogram sedemikian rupa. Karena itu disamping keluarga, sekolah memiliki peran yang sangat berarti bagi perkembangan anak.
Guru adalah orang-orang yang sudah dididik dan dipersiapkan secara khusus dalam bidang pendidikan. Mereka menguasai sejumlah pengetahuan dan keterampilan yang bisa menjadi stimulus bagi perkembangan anak-anak lengkap dengan penguasaan metodologi pembelajarannya.
Dalam konteks perkembangan anak, hal tersebut merupakan salah satu sisi keunggulan guru dari pada orang-orang dewasa lain pada umumnya. Karenanya lazimnya pengalaman interaksi pendidikan dengan guru di sekolah akan lebih bermakna bagi anak dari pada pengalaman interaksi dengan sembarang orang dewasa lainnya. Dengan kata lain, interaksi pendidikan di sekolah tidak hanya berkenaan dengan perkembangan aspek-aspek pribadi lainnya.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa dilihat dari sisi perkembangan anak, sekolah berfungsi dan bertujuan untuk memfasilitasi proses perkembangan anak, secara menyeluruh sehingga dapat berkembang secara optimal sesuai dengan harapan-harapan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Meskipun tampaknya di sekolah itu sangat dominan dalam perkembangan aspek intelektual dan kognisi  anak, namun sebenarnya sekolah berfungsi dan berperan dalam mengembangkan segenap aspek perilaku termasuk perkembangan aspek-aspek sosial moral dan emosi.
Dijelaskan oleh Bredekamp bahwa sasaran kurikulum sekolah yang tepat itu adalah :
1.      Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak dalam semua bidang perkembangan fisik, sosial, emosi dan intelektual guna membangun suatu fundasi untuk belajar sepanjang hayat;
2.      Mengembangkan harga diri anak, rasa kompoten dan perasaan-perasaan positif terhadap belajar. Sekolah-sekolah di Indonesia juga tidak terlepas dari fungsi dan peranannya dalam mengembangkan keimanan dan ketakwaan anak sehingga mereka menjadi manusia-manusia yang beragama dan beramal kebajikan.
3. Lingkungan Masyarakat

Masyarakat tempat anak – anak hidup dan bergaul, dengan orang dewasa yang juga memiliki peran dan pengaruh tertentu dalam pembentukan kepribadian dan perilaku anak. Disana mereka bergaul, melihat orang – orang beperilaku dan menemukan sejumlah aturan dan tuntutan yang seyogjanya dipenuhi oleh yang bersangkutan.
Perkembangan anak, dari lingkungan keluarga, sekolah, lingkungan masyarakat dapat mendukung perkembangan anak di keluarga maupun di sekolah, begitupun sebaliknya.
4.     Peranan Media Massa

Pengaruh alat komunikasi terhadap perkembangan pribadi pada umumnya sangat besar. Alat-alat komunikasi itu misalnya majalah, surat kabar, radio, film, tv, internet dll. Yang memainkan peranan terbesar dalam menyampaikan arus informasi baik itu positif maupun negatif.
Yang menjadi perhatian adalah bagaimana pengaruh mass media ini terhadap perkembangan social individu ialah apakah dan bagaimanakah pengaruhnya yang negative dari frekuensi menonton bioskop, melihat tv, dan dari akibat membaca komik. Menurut suatu penelitian di jerman barat pada tahun 1950 tampak bahwa anak-anak normal antara 15dan 21 tahun rata-rata menonton bioskop satu kali dalam satu minggu. Keadaan ini memacu rasa keinginan tahuan anak tersebut pada hal- hal yang dilihatnya, dan tidak jarang proses pengaplikasiaanya dilapangan salah yang menimbulkan tindakan criminal itu sendiri.
Media massa khususnya memang sangat besar mempengaruhi perkembangan social individu di zaman sekarang ini, arus informasi yang begitu cepat dapat terakses ke seluruh dunia merupakan sesuatu hal yang tidak dapat kita pungkiri lagi.
Dampak positif teknologi itu khususnya mass media sangat besar, karena dengan adanya mass media semua informasi mengalir cepat tanpa ada batas ruang dan waktu. Ini tentu sangat mempengaruhi perkembangan individu, ia menjadi cerdas, perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat akan cepat tersampaikan ke seluruh penjuru dunia tanpa ada pembodohan public lagi. 
Sebaliknya pula dari begitu banyak dampak positif mass media, dampak negative nya juga begitu besar yang akan menghantam bagi siapa saja yang tidak bias menahan arus gelombang mass media tersebut. Salah satu mass media adalah televisi yang luar biasa mampu untuk merubah pola tingkah laku public.
Mass media juga adalah mekanisme ideology yang memberikan kepada individu perspektif untuk memandang realitas social, janganlah heran, bila film banyak menampilkan adean kebebasan seksual, secara berangsur – angsur oran akan memandang pergaulan bebas sebagai hal yang biasa dan bahkan pertanda kemajuan. Tidak usah heran pula, bila mass media sering melukiskan adegan kekehjaman, hati orang menjadi tumpul dan kendali moralnya lemah. Tetapai jangan pula terkejut bila mass media dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan nilai – nilai yang luhur: kejujuran, patriotism, ketaqwaan, dan hal – hal lain yang lazim disebut sebagai perilaku prososial.

                                                            Refrensi:

1 komentar:

  1. bener banget, persatuan diantara keluarga kususnya dan masyarakat indonesia... mudah mudahan bisa semakin maju

    contoh asimilasi dan akulturasi

    BalasHapus

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Twitter

Diberdayakan oleh Blogger.

Gunadarma University

UG StudentSite

About me

Foto saya
South Jakarta, Jakarta, Indonesia
98's// ordinary girl♀ music-addict♬, Information System's Student

Instagram

Copyright © Naila's | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com